Halo Volastars~
Alat alat laboratorium berperan penting buat eksperimen kimia karena alat-alat ini bisa bantu kita mengukur, menyimpan, dan mengolah bahan kimia dengan akurat dan aman. Bayangin deh kalau nggak ada alat-alat laboratorium, kita bakal kesulitan buat dapetin hasil yang benar. Misalnya nih, tanpa pipet atau buret, kita nggak bisa ngukur cairan dengan presisi, dan tanpa pembakar Bunsen, kita nggak bisa memanaskan bahan kimia dengan kontrol yang baik. Jadi, alat-alat ini bikin eksperimen kita lebih efektif dan lebih aman.
Artikel ini bakal ngasih Volastars info lengkap tentang berbagai alat alat laboratorium kimia, lengkap dengan gambar dan fungsinya. Jadi, kamu bisa lebih paham alat-alat apa aja yang ada di laboratorum dan gimana cara memakainya. Entah kamu lagi belajar kimia di sekolah, kuliah, atau cuma penasaran aja, artikel ini bakal bantu kamu mengerti seluk beluk tentang alat-alat laboratorium dengan lebih jelas dan praktis.
Alat Alat Laboratorium Kimia
Yuk, kita lihat gambaran umum tentang beberapa alat alat laboratorium dasar yang sering dipakai saat praktikum. Dengan ngerti fungsi dan cara pake alat-alat ini, kita bisa ngelakuin eksperimen dengan lebih aman dan efektif.
1. Piala Gelas (Glass Beaker)
Gelas kimia berfungsi sebagai wadah untuk mencampur, memanaskan, dan menyimpan larutan dalam jumlah yang relatif besar. Berbentuk silinder tinggi dengan dasar yang lebar berbahan kaca borosilikat atau plastik. Contoh penggunaannya yaitu saat mencampurkan larutan asam dan basa, memanaskan air.
2. Kaca Arloji
Kaca arloji berfungsi untuk menutup wadah untuk mencegah penguapan, mengeringkan padatan, dan menimbang bahan kimia. Berbentuk cakram cekung berbahan kaca. Contoh penggunaannya yaitu untuk menutup beaker glass saat memanaskan larutan.
3. Labu Semprot
Labu semprot berfungsi untuk menyemprotkan aquades atau larutan lainnya dalam jumlah sedikit. Berbentuk botol plastik atau kaca dengan pipet yang dilengkapi karet penghisap. Cara penggunaan botol semprot yaitu isi botol semprot dengan aquades atau larutan lain, kemudian ekan karet penghisap untuk mengeluarkan cairan. Contoh penggunaan botol semprot yaitu ketika membilas peralatan gelas, membersihkan tumpahan.
4. Pengaduk Kaca
Labu semprot berfungsi untuk mengaduk larutan atau suspensi. Berbentuk batang kaca yang salah satu ujungnya dibulatkan. Cara penggunaan pengaduk kaca yaitu celupkan ke dalam larutan dan gerakkan bolak-balik untuk mengaduk. Contoh penggunaan pengaduk kaca yaitu untuk mengaduk larutan garam sampai benar-benar larut dan homogen.
5. Corong
Corong berfungsi untuk memindahkan cairan dari satu wadah ke wadah lain dan menyaring campuran. Berbentuk kerucut dengan ujung yang sempit. Biasanya terbuat dari kaca atau plastik. Cara penggunaan corong yaitu letakkan di atas wadah penampung, masukkan kertas saring ke dalam corong untuk menyaring. Contoh penggunaan corong yaitu untuk memindahkan larutan dari labu erlenmeyer ke tabung reaksi, menyaring endapan hasil gravimetri.
6. Gelas Ukur
Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume cairan secara tidak terlalu akurat. Berbentuk silinder tinggi dengan skala volume. Terbuat dari kaca atau plastik. Cara penggunaan gelas ukur yaitu tuangkan cairan ke dalam gelas ukur hingga mencapai skala yang diinginkan. Contoh penggunaan gelas ukur yaitu untuk mengukur volume air, larutan asam, atau basa.
7. Desikator
Desikator berfungsi untuk menyimpan zat-zat higroskopis (mudah menyerap air) atau zat yang harus dikeringkan. Berbentuk wadah tertutup dengan bagian bawah berisi bahan pengering (desikan). Terbuat dari kaca. Cara penggunaan desikator yaitu zat yang akan dikeringkan ditempatkan di dalam desikator, kemudian tutupnya ditutup rapat. Contoh penggunaan desikator yaitu untuk mengeringkan kristal, menyimpan padatan yang sensitif terhadap kelembaban, dan menyimpan cawan porselen sampai dingin setelah dari oven ketika penentuan kadar air.
8. Cawan Porselen
Cawan porselen berfungsi untuk memanaskan zat pada suhu tinggi, menguapkan larutan, dan melakukan pemijaran. Berbentuk mangkuk kecil yang terbuat dari porselen. Cara penggunaan cawan porselen yaitu etakkan di atas segitiga porselen dan panaskan menggunakan bunsen, atau masukkan ke dalam oven/furnace. Contoh penggunaan cawan porselen yaitu untuk memanaskan garam dan menguapkan air dari larutan.
9. Cawan Gooch
Cawan gooch berfungsi untuk menyaring larutan dengan menggunakan kertas saring khusus. Berbentuk mirip cawan porselen dengan dasar berlubang. Cara penggunaan cawan gooch yaitu masukkan kertas saring dan gunakan untuk menyaring endapan yang sangat halus. Contoh penggunaan cawan gooch yaitu untuk menyaring endapan hasil pengendapan.
10. Cawan Kaca Masir
Cawan kaca masir berfungsi untuk mengeringkan padatan dalam oven. Berbentuk cawan yang terbuat dari kaca tahan panas. Cara penggunaaan cawan kaca masir yaitu letakkan cawan kaca masir di dalam oven untuk mengeringkan padatan pada suhu tertentu. Contoh penggunaan cawan kaca masir yaitu ketika mengeringkan kristal setelah pencucian.
11. Lumpang dan Alu
Lumpang dan alu, atau yang biasa disebut mortar berfungsi untuk menghancurkan dan menghaluskan zat padat. Lumpang berbentuk mangkuk dan alu berbentuk tongkat. Biasanya terbuat dari porselen atau agate. Cara penggunaan lumpang dan alu yaitu masukkan zat padat ke dalam lumpang, kemudian haluskan menggunakan alu. Contoh penggunaan lumpang dan alu yaitu untuk menghancurkan kristal, membuat bubuk.
12. Pembakar Bunsen / Teklu
Pembakar bunsen atau yang disebut juga teklu berfungsi untuk memanaskan, membakar, atau mensterilkan bahan di laboratorium. Berbentuk silinder vertikal dengan dasar lebar, memiliki katup untuk mengatur gas dan udara. Terbuat dari logam tahan panas seperti besi atau kuningan. Cara penggunaan pembakar bunsen yaitu sambungkan ke sumber gas, buka katup gas perlahan, nyalakan gas dengan pemantik, lalu atur aliran udara untuk nyala api yang diinginkan. Contoh penggunaan pembakar bunsen yaitu memanaskan larutan, mensterilkan alat, melakukan reaksi kimia.
13. Pembakar Meker
Pembakar meker berfungsi untuk memanaskan bahan dalam laboratorium dengan nyala api yang lebih merata dan lebih besar dibandingkan pembakar bunsen. Alat ini sering digunakan ketika kita membutuhkan panas yang lebih tinggi dan distribusi panas yang lebih luas. Pembakar meker memiliki bentuk yang mirip dengan pembakar bunsen tetapi dengan kepala pembakar yang lebih lebar dan lebih banyak lubang kecil untuk aliran gas. Seperti pembakar bunsen, pembakar meker juga terbuat dari logam tahan panas seperti besi atau kuningan. Kepala pembakar biasanya memiliki banyak lubang kecil yang terbuat dari bahan tahan panas.
Cara penggunaan pembakar meker yaitu sambungkan pembakar meker ke sumber gas, buka katup gas perlahan-lahan, gunakan pemantik atau korek api untuk menyalakan gas di atas pembakar, lalu atur aliran udara dan gas untuk mendapatkan nyala api yang sesuai dengan keinginan. Contoh penggunaan pembakar meker yaitu untuk memanaskan larutan dalam beaker atau labu yang lebih besar, melakukan reaksi kimia yang membutuhkan panas tinggi dan distribusi panas yang merata, dan juga dalam proses yang memerlukan pemanasan yang lebih luas dan merata dibandingkan pembakar bunsen.
14. Kasa
Kasa berfungsi untuk menahan beaker atau labu selama pemanasan di atas pembakar. Berbentuk jaring kawat persegi dengan lapisan asbes di tengah. Cara penggunaan kasa yaitu letakkan di atas kaki tiga, tempatkan beaker atau labu di atasnya, panaskan dengan pembakar di bawahnya. Contoh penggunaan kasa yaitu untuk memanaskan larutan dalam beaker atau labu.
15. Segitiga Porselen
Segitiga porselen berfungsi untuk menahan wadah kecil seperti cawan porselen selama pemanasan. Berbentuk segitiga dengan kawat logam dan tabung porselen di setiap sisi. Cara penggunaan segitiga porselen yaitu letakkan di atas kaki tiga, tempatkan cawan porselen di atasnya, panaskan dengan pembakar di bawahnya. Contoh penggunaan segitiga porselen yaitu untuk memanaskan cawan porselen untuk reaksi kimia.
16. Kaki Tiga
Kaki tiga berfungsi untuk menopang alat pemanas seperti kasa atau segitiga porselen. Berbentuk struktur tiga kaki dengan penopang di atas. Terbuat dari logam tahan panas. Cara penggunaan kaki tiga yaitu letakkan di atas meja laboratorium, tempatkan kasa atau segitiga porselen di atasnya, dan panaskan dengan pembakar di bawahnya. Contoh penggunaan kaki tiga yaitu sebagai penopang beaker atau cawan porselen selama pemanasan.
17. Gegep
Gegep berfungsi untuk menjepit tabung reaksi atau alat gelas lainnya saat dipanaskan. Berbentuk alat penjepit dari kayu atau logam. Contoh penggunaan gegep yaitu untuk menjepit tabung reaksi saat dipanaskan di atas bunsen.
18. Hot Plate
Hotplate berfungsi untuk memanaskan larutan dengan pengaturan suhu. Berbentuk pelat datar dengan elemen pemanas. Pelat datar tersebut berbahan logam. Cara penggunaan hotplate yaitu tempatkan larutan di atas hot plate, kemudian atur suhu sesuai kebutuhan. Contoh penggunaan hotplate yaitu untuk memanaskan larutan dalam labu erlenmeyer.
19. Water Bath
Water bath berfungsi untuk memanaskan larutan dengan suhu yang lebih rendah dan stabil. Berbentuk wadah berisi air yang dipanaskan. Terbuat dari logam. Cara penggunaan water bath yaitu masukkan larutan yang ingin dipanaskan ke dalam wadah yang lebih kecil, kemudian masukkan wadah tersebut ke dalam water bath. Contoh penggunaan water bath yaitu untuk memanaskan enzim.
20. Oven
Oven berfungsi untuk mengeringkan zat pada suhu yang lebih tinggi. Berbentuk kotak dengan pintu yang dapat ditutup, terbuat dari logam. Cara penggunaan oven yaitu benda atau zat yang akan dikeringkan ditempatkan di dalam oven, kemudian suhu diatur sesuai kebutuhan. Contoh penggunaan oven yaitu untuk mengeringkan kristal, sterilisasi alat.
21. Tanur / Furnace
Furnace atau yang biasa disebut tanur berfungsi untuk memanaskan zat pada suhu yang sangat tinggi. Berbentuk kotak dengan pintu yang dapat ditutup. Terbuat dari logam tahan panas. Cara penggunaan tanur yaitu zat yang akan dipanaskan ditempatkan di dalam tanur, kemudian suhu diatur sesuai kebutuhan. Contoh penggunaan tanur yaitu untuk memijarkan padatan, melakukan analisis gravimetri.
23. Tabung Reaksi
Tabung reaksi berfungsi untuk mencampur, memanaskan, dan mereaksikan bahan kimia dalam jumlah kecil. Berbentuk silinder panjang dengan dasar bulat. Terbuat dari bahan kaca borosilikat (seperti Pyrex) atau plastik khusus yang tahan terhadap reaksi kimia dan panas. Contoh penggunaan tabung reaksi yaitu saat melakukan uji kualitatif seperti tes warna atau endapan.
24. Erlenmeyer
Erlenmeyer berfungsi untuk mengaduk, mencampur, dan memanaskan larutan. Berbentuk kerucut dengan leher sempit dan dasar lebar. Biasanya terbuat dari kaca borosilikat (seperti Pyrex) atau plastik khusus. Cara penggunaan erlenmeyer yaitu iIsi dengan larutan yang akan dicampur atau dipanaskan. Jika digunakan untuk titrasi, letakkan di bawah buret dan tambahkan reagen secara perlahan. Contoh penggunaan erlenmeyer yaitu saat melarutkan bahan kimia padat dalam cairan dan saat menampung larutan selama proses titrasi.
25. Buret
Buret berfungsi untuk mengukur volume cairan dengan presisi tinggi, terutama dalam titrasi. Berbentuk tabung panjang dengan skala pengukuran dan keran di bagian bawah untuk mengeluarkan cairan. Buret terbuat dari kaca borosilikat untuk tahan terhadap reaksi kimia. Cara penggunaan buret yaitu isi buret dengan larutan yang akan digunakan untuk titrasi, baca skala awal, lalu buka keran untuk menambahkan larutan secara perlahan ke dalam Erlenmeyer sampai titrasi selesai. Kemudian, baca skala akhir untuk mengetahui volume larutan yang digunakan. Contoh penggunaan buret yaitu untuk menentukan konsentrasi asam atau basa dalam larutan melalui titrasi.
26. Labu Ukur
Labu ukur berfungsi untuk mengukur volume cairan dengan presisi tinggi. Berbentuk bulat dengan leher panjang dan sempit, serta tanda garis pada leher untuk menandai volume tertentu. Labu ukur terbuat dari kaca borosilikat atau plastik khusus. Cara penggunaan labu ukur yaitu isi dengan cairan sampai mendekati tanda garis, lalu tambahkan cairan secara perlahan sampai meniskus (permukaan cairan) tepat berada di tanda garis. Contoh penggunaan labu ukur yaitu membuat larutan standar dengan konsentrasi tertentu.
27. Pipet volume
Pipet volum berfungsi untuk mengukur dan memindahkan volume cairan dengan presisi tinggi. Berbentuk tabung kaca panjang dengan satu tanda kalibrasi yang menunjukkan volume tertentu (misalnya 10 mL, 25 mL). Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap reaksi kimia. Cara penggunaan pipet volum yaitu pasang pipet bulb atau pompa pipet pada ujung pipet, celupkan ujung pipet ke dalam cairan yang akan diambil, gunakan pipet bulb atau pompa untuk menarik cairan hingga sedikit di atas tanda kalibrasi, lepaskan cairan secara perlahan sampai meniskus (permukaan cairan) tepat berada di tanda kalibrasi, pindahkan cairan ke wadah lain dengan melepaskan cairan dari pipet. Contoh penggunaan pipet volum yaitu mengukur volume larutan standar untuk titrasi.
28. Pipet Ukur
Pipet ukur berfungsi untuk mengukur dan memindahkan volume cairan dengan presisi yang lebih fleksibel dibandingkan pipet volum. Berbentuk tabung kaca panjang dengan skala pengukuran yang menunjukkan berbagai volume (misalnya 1 mL, 2 mL, 5 mL, 10 mL). Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap reaksi kimia. Cara penggunaannya mirip pipet volum. Contoh penggunaan pipet ukur yaitu menambahkan reagen dalam jumlah yang berbeda-beda ke dalam percobaan.
Penutup
Sekarang Volastars sudah paham berbagai macam fungsi, bahan, bentuk, dan cara pemakaian dari alat alat laboratorium. Dengan paham cara pakai alat-alat lab dan fungsinya, kamu bisa ngelakuin eksperimen dengan lebih aman dan efektif. Sekarang, kamu jadi tau alat mana yang harus dipake buat tugas tertentu, gimana cara makainya dengan bener, dan pastinya bisa ngurangin risiko kecelakaan di lab. Jadi, memahami alat alat laboratorium itu bukan cuma soal teori, tapi juga soal keselamatan dan efisiensi kerja di lab. Ngomong-ngomong soal kimia, cek juga artikel kita tentang Manfaat Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari buat tau gimana kimia berperan penting dalam hidup kita sehari-hari!
Referensi Buku Tentang Alat Alat Laboratorium
- “Laboratory Techniques in Organic Chemistry” oleh Jerry R. Mohrig, David G. Alberg (W. H. Freeman, 2014)
- “General Chemistry” oleh Raymond Chang (McGraw-Hill Education, 2003)
- “Laboratory Manual for General Chemistry: Principles & Structure” oleh J. E. Brady (John Wiley and Sons, 1982)
One thought on “Alat Alat Laboratorium Kimia Beserta Fungsi dan Gambarnya”